Sejarah Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan).
Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal
listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon
untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.
Prinsip dasar telepon
Ketika gagang telepon diangkat, posisi telepon disebut off hook.
Lalu sirkuit terbagi menjadi dua jalur di mana bagian positifnya akan
berfungsi sebagai Tip yang menunjukkan angka nol sedangkan pada bagian
negatif akan berfungsi sebagai Ring yang menunjukkan angka -48V DC.
Kedua jalur ini yang nantinya akan memproses pesan dari sender untuk
sampai ke receiver. Agar dapat menghasilkan suara pada telepon, sinyal
elektrik ditransmisikan melalui kabel telepon yang kemudian diubah
menjadi sinyal yang dapat didengar oleh telepon receiver. Untuk
teknologi analog, transmisi sinyal analog yang dikirimkan dari central
office (CO) akan diubah menjadi transmisi digital. Angka-angka sebagai
nomer telepon merupakan penggabungan antara nada-nada dan frekuensi
tertentu yang kemudian dinamakan Dual-tone multi-frequency DTMF dan
memiliki satuan Hertz. Hubungan utama yang ada dalam sirkuit akan
menjadi on hook ketika dibuka, lalu akan muncul getaran. Bunyi yang
muncul di telepon penerima menandakan telepon telah siap digunakan.
Perkembangan awal
1871, Antonio Meucci mematenkan penemuannya yang disebut sound
Telegraph. Penemuannya ini memungkinkan adanya komunikasi dalam bentuk
suara antara dua orang dengan menggunakan perantara kabel.
1875, perusahaan telekomunikasi The Bell mendapatkan hak paten
atas penemuan Meucci yang disebut transmitters and Receivers for
Electric Telegraphs. Sistem ini menggunakan getaran multiple baja untuk
memberikan jeda pada sirkuit.
1876, perusahaan Bell mematenkan Improvement in Telegraphy. Sistem
ini memberikan metode untuk mentransmisikan suara secara telegraf.
1877, The Charles Williams Shop merupakan tempat dimana telepon
pertama kali dibuat dengan pengawasan Watson, yang selanjutnya menjadi
departemen riset dan pengembangan dari perusahaan telekomunikasi
tersebut. Alexander Graham Bell terus memantau produktivitas perusahaan
tersebut sehingga pada akhir tahun sebanyak tiga ratus telepon dapat
digunakan. Perusahaan Bell juga telah mematenkan telepon
electro-magnetic yang menggunakan magnet permanen, diafragma besi, dan
dering panggilan.
1878, papan pengganti secara manual ditemukan sehingga
memungkinkan banyak telepon terhubung melalui sebuah saluran pertukaran.
dibawah kepemimpinan Theodore N. Vail, perusahaan Bell mempunyai 10.000
telepon yang dapat digunakan.
1880, sirkuit metalic pertama dipasang. Sirkuit ini merupakan
perbaharuan dari sirkuit one-wire menjadi two-wire. Perbaharuan ini
membantu mengurangi gangguan yang seringkali dirasakan dengan penggunaan
jalur one-wire.
1891, telepon dengan nomor dial pertama kali digunakan. Telepon
akan bekerja secara otomatis menghubungkan penelepon ke operator dengan
cara menekan nomor dial berdasarkan instruksi.
1915, telepon dengan sistem wireless pertama kali digunakan.
Sistem ini memudahkan pengguna telepon untuk saling berhubungan lintas
negara.
Telepon digital
Public Switched Telephone Network (PSTN) dilakukan berdasarkan
hubungan langsung antara sender dengan receiver yang harus menggunakan
kabel tembaga, serat optic,satellite, fixed wireless, dan mobile
wireless circuit. Penggunaan jaringan tersebut melibatkan komponen dasar
yaitu telepon, network access, central office (CO), trunks and special
circuit, dan customer premise equipment (CPE).perkembangan PSTN sebagai
sistem telepon digital telah meningkatkan kapasitas dan kualitas
jaringanya sehingga memungkinkan untuk menggunakan beberapa saluran
komunikasi dalam sebuah medium pertukaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar